Friday 12 December 2014

Hari Belanja Online Nasional

Kaskus.co.id
Pagi ini, saya dibuat terkaget-kaget dengan kemunculan hari besar baru bernama Hari Belanja Online Nasional, yang kemudian disingkat menjadi Harbolnas. Tidak ada keanehan saat saya mengawali pagi dengan membaca koran, karena tidak ada berita tentang Harbolnas sama sekali di situ. Tetapi, saat hari beranjak siang dan saya membuka sebuah situs berita, ternyata sudah terposting beberapa berita tentang Harbolnas, yang kehadirannya jatuh pada tanggal 12 Desember.

Reaksi pertama saya saat membaca berita tentang Harbolnas tentunya hanya terbengong tidak percaya, yang kemudian berujung dengan tertawa satu menit. Meski sudah membaca beberapa berita tentang Harbolnas dari dua situs berita yang berbeda, ingin rasanya saya tidak percaya dengan kehadiran “hari besar” itu. Apa-apaan ini, kenapa tiba-tiba ada Harbolnas?

Thursday 4 December 2014

Pulang

Setiap orang pasti memiliki tempat untuk pulang. Kembali ke tempat asal. Kembali saat ingin mengadu, kembali saat sudah lelah berada di perantauan, atau kembali untuk berbagi kebahagiaan. Bagi saya, pulang itu ke rumah. Bertemu dengan orang-orang yang saya sayangi, lalu merasakan kehangatan dari mereka.

Tetapi, pernahkah kalian merasa asing dengan rumah sendiri? Saya pernah mengalaminya. Semester lalu, saya bisa berbulan-bulan tidak pulang ke rumah. Kemudian, saat kembali pulang, suasananya di rumah menjadi terasa berbeda.

Wednesday 3 December 2014

Donor Darah

Sumber: harianterbit.com
Rasanya miris, saat mengetahui ada orang yang raganya tidak bisa tertolong karena kekurangan darah. Atau saat akun @Blood4LifeID berkicau tentang seseorang yang memerlukan donor darah, terutama yang berbunyi #URGEN #SEMARANG gol #B Rh (+). Yang tak kalah bikin merinding, adalah saat akun @palangmerah men-tweet berita soal stok darah golongan B yang menipis.

Saya tiba-tiba ingin menulis tentang donor darah, karena tadi siang sempat membaca berita tentang sebuah daerah yang kekurangan stok darah. Selama ini saya mengira kelangkaan stok darah hanya terjadi pada saat Ramadan atau beberapa hari setelah Lebaran. Tetapi, krisis darah ternyata bisa terjadi kapan saja.

Menertawakan Kebodohan

Vella, Dhea, dan Dian.

Selalu ada yang menarik saat tiba-tiba teringat tentang kebodohan yang pernah kita lakukan. Kebodohan apa saja, rasanya akan tetap menarik meski kita mengingatnya hingga bertahun-tahun kemudian. Kebodohan itu akan lebih seru lagi jika pelakunya tidak sendiri, melainkan beramai-ramai.

Aku memiliki dua partner untuk melakukan aneka kebodohan. Tentu saja partnerku adalah Dheayu Jihan Bias Khansa dan Ifadhah Vellayati Widjaja. Bersama mereka, aku kerap mengalami kejadian-kejadian bodoh, baik disengaja maupun karena efek kebetulan. Berikut ini adalah beberapa kejadian bodoh yang kami alami:

Sunday 30 November 2014

Benar-benar Blusukan di Kota Seribu Candi

Jika berbicara tentang warisan sejarah di Magelang, mungkin kita cuma familiar dengan Candi Borobudur dan Candi Mendut. Padahal, Magelang menyimpan banyak sekali cerita dan bukti sejarah yang luar biasa keren, selain dua nama candi yang sudah tersohor itu. Mengusung tema Blusukan Kota Seribu Candi, Komunitas Pecinta Sejarah Lopen Semarang mengajak masyarakat untuk mengenal lebih dekat jejak-jejak sejarah di Magelang.

Saya menjadi bagian dari perjalanan blusukan #Kota1000Candi bersama Lopen. Kami memulai perjalanan itu dari SPBU Undip, Tembalang. Saya yang datang sendirian, sempat merasa disorientasi karena ada beberapa gerombolan manusia di sana. Saya mengarahkan kaki pada segerombolan orang yang memasang wajah paling sumringah, menebak mereka termasuk peserta blusukan #Kota1000Candi, sama seperti saya. Dan, ya, saya beruntung tidak salah mengenali. Mereka memang selalu sumringah.

Monday 17 November 2014

Heboh Kenaikan Harga BBM

Malam ini Indonesia mendadak ramai dengan kenaikan bahan bakar minyak sebesar Rp 2 ribu per liter. Di mana-mana orang membahas kenaikan harga BBM bersubsidi, termasuk di ranah maya. Hastag #BBMNaik bahkan merajai trending topic dunia.Berita yang diunggah akun media massa di media sosial juga seputar kenaikan harga BBM bersubsidi. Bahkan ada yang live report dengan mengunggah foto antrean di berbagai SBPU. Bisa dipastikan, headline pemberitaan surat kabar edisi besok adalah seputar kenaikan harga BBM.

Harga BBM bersubsidi yang sebelumnya Rp 6,5 ribu per liter kini menjadi Rp 8,5 ribu per liter untuk Premium. Sedangkan solar yang sebelumnya Rp 5,5 ribu per liter menjadi Rp 7,5 ribu per liter. Akibat kenaikan itu, suasana kos juga ikut ramai. Tetangga kamar yang menggunakan mobil sebagai moda transportasi memilih langsung tancap gas menuju SPBU untuk mengisi bahan bakar. Saat kembali ke kosan, dia bercerita telah berhasil membeli 36 liter BBM bersubsidi. Sementara tetangga kos lainnya, memilih tidak ikut mengantre lantaran menggunakan sepeda motor. Data tampung tangki motor yang berkisar 2-3 liter, menurutnya tidak banyak membantunya berhemat.

Friday 7 November 2014

Ramah Anak

Suatu malam, aku menjumpai peristiwa yang sebut saja “menggemaskan”. Kejadiannya terjadi di sebuah kedai seafood di kawasan Pasar Kambing. Peristiwanya terkesan sederhana. Tapi, justru karena dianggap sederhana, peristiwa ini seperti terbiasa terjadi.

Di kedai itu, aku menunggu pesanan makanan disajikan. Tak berapa lama aku duduk, bahkan mungkin sebelum memesan makanan, ada bocah sekitar kelas satu atau dua SD, datang ke kedai itu. Dia menghampiri salah satu mas-mas di kedai itu dan langsung mengutarakan niatnya membeli es teh untuk dibawa pulang (sepertinya rumahnya berada di dekat kedai).

Friday 17 October 2014

Anak Sosial justru Asosial?

*Ini hanya pikiran iseng anak-anak yang lagi selo. Nggak perlu dianggap serius.

Beberapa kali, aku dan Vella membandingkan karakter anak sosial, khususnya jurusan Ilmu Komunikasi dan anak eksakta, terutama Fakultas Teknik. Kami membandingkan bagaimana satu angkatan di sebuah jurusan di Fakultas Teknik bisa sedemikian kompak dan “lengket”. Jika dibandingkan dengan anak Komunikasi, rasanya kok jauh banget, gitu.

Anak sosial, seperti yang kami amati, cenderung sendirian atau kalau pun berkelompok, jumlahnya paling dua sampai lima orang. Beberapa anak lebih nyaman berjalan sendirian, dan merasa nggak ada yang salah dengan itu. Memang, nggak banyak kesempatan yang membuat kami berinteraksi satu angkatan. Kalau pun ada event, paling pesertanya satu kelas, bukan satu angkatan.

Thursday 16 October 2014

Teori Gatekeeping dan Teknik Memasak ala Wartawan

Saat saya magang pertama kali pada Juli-Agustus 2012, saya belajar cara mengumpulkan informasi dan menuliskannya (cerita lengkapnya bisa dibaca di sini). Ternyata, analogi sederhana yang digunakan untuk menggambarkan teknik mengumpulkan informasi dan penulisan itu ada teorinya. Teori itu bernama gatekeeping.

Saat itu, dari seorang redaktur bernama Mas Seno, saya mendapat perumpamaan menarik tentang cara mengumpulkan informasi dan menuliskannya. Dia menganalogikan proses pengumpulan informasi dengan berbelanja di pasar dan memasak bahan makanan untuk penulisannya. Setiap wartawan menjalankan tugas berbelanja dan memasak itu saban harinya, sebagai sebuah rutinitas.

Friday 3 October 2014

Empati di Ruang Publik

Masih ingat dengan Dinda? Itu loh, Dinda yang pernah menulis tentang ketidaksukaannya pada ibu hamil saat meminta bangku di kereta commuter line, di jejaring sosial Path. Mungkin kasus yang barusan terjadi ini bisa menjadi pembelajaran untuk Dinda dan Dinda-Dinda lainnya yang pengguna transportasi massal, termasuk kita (saya).

Pagi ini, di Twitter, saya membaca kabar bahwa ada seorang ibu hamil keguguran di kereta commuter line. Kejadiannya di Stasiun Cawang. Dari cari-cari informasi dengan keyword akun @CurhatKRL, ternyata ibu hamil itu berdiri sejak di kereta, tanpa ada penumpang yang memberi kursi. Kemudian, saat hampir sampai di Stasiun Cawang, ibu hamil itu didorong-dorong penumpang lainnya, hingga akhirnya kejadian mengerikan itu terjadi. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.00.

Sunday 14 September 2014

Tumbler


Bagi sebagian orang, kehadiran tumbler telah dianggap sebagai gaya hidup. Ada yang menggunakan tumbler karena ramah lingkungan, ada pula yang mempertimbangkan kepraktisan dan nilai ekonomis. Alasannya memang bisa saja beragam, tapi saya percaya, gaya hidup bertumbler adalah pilihan yang positif.

Saya menggunakan tumbler karena terbiasa. Maksudnya, terbiasa ingin praktis dan hemat. Meski terbiasa membawa tumbler, toh saya beberapa kali tidak bisa menghindari pembelian air minum kemasan botol. Apa mungkin itu efek niatnya masih setengah-setengah ya?

Belajar Sejarah Asik ala Semarang Heritage Race

Di depan makam pahlawan Giri Tunggal.
Apa kamu suka belajar sejarah? Eh, tidak suka? Kenapa? Oh, jadi karena belajar sejarah selalu membosankan dan kuno, kamu jadi tidak suka mempelajarinya?

Sepertinya sejarah memang belum menjadi pelajaran favorit di sekolah-sekolah. Aku mencoba “penelitian” singkat tentang pelajaran sejarah dengan sampel teman-teman sendiri. Hasilnya, aku mendapatkan gambaran tentang ketidaksukaan mereka tentang sejarah. Tapi, sebenarnya ada cara asik untuk belajar sejarah, loh.

Wednesday 10 September 2014

Terapi Kejut di Pagi Hari

Subuh tadi, tiba-tiba ada seorang kawan yang mengirim sebuah link berita via WhatsApp. Kemudian, saat link itu aku buka, ternyata berisi berita tentang pembunuhan seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya di Undip di Perumahan Graha Estetika.

Setelah membaca berita itu, seluruh badan rasanya merinding. Reaksiku hanya, “Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.” Kemudian, bengong tidak percaya.

Thursday 4 September 2014

Dialog Absurd


Siang hari, di ruang jurusan, setelah mengopi materi dari komputernya Mas TL.
Mas TL: Dian, kamu beli flasdisk logam, enggak takut nyetrum?
Dian: Itu gratisan kok, Mas. Dari PMI. Emang tadi nyetrum ya, Mas? *beneran khawatir, dikira mas dosen jadi korban setruman si flashdisk*
Mas TL: Enggak. Khawatirnya aja, nyetrum...
Dian: ....

***

Saturday 30 August 2014

Melirik Kembali Jamu sebagai Obat Tradisional

Patung diorama pembuatan jamu di museum jamu.


Telah sejak lama, jamu menjadi obat tradisional di Indonesia. Sejak berabad tahun lalu, nenek moyang kita sudah berkreasi memanfaatkan beragam flora khas Nusantara untuk dijadikan jamu. Kini, resep dan teknologi pembuatan jamu menjadi warisan kebudayaan, yang harus kita jaga kelestariannya.

Sejak kecil, saya sudah akrab dengan jamu. Dari yang awalnya hanya berani meneguk beras kencur, beranjak remaja saya mulai beralih pada kunyit asam. Sampai sekarang, penjual jamu gendong langganan saya yang bernama Mbak Sri, masih setia berkeliling perumahan untuk menjajakan dagangannya.

Thursday 21 August 2014

Menyusuri Kenangan Masa KKN

Narsis di pinggi jalan, berlatar belakang Gunung sumbing dan
Gunung Sindoro.
Rasanya sudah lama ya, aku, Vella dan Dhea tidak menghabiskan waktu bersama (maksudnya camping atau jalan-jalan. Kalau sekadar makan bareng mah sering). Makanya, saat berkumpul kembali usai liburan Lebaran, ide bepergian bersama benar-benar tidak kami sia-siakan. Mengenai tujuan, kami memilih berkunjung ke lokasi posko Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang menjadi rumah kami pada Januari-Februari lalu, saat menjalani masa pengabdian. Ceritanya, sekalian silaturahmi pada bapak dan ibu posko.

Kalau dilihat judulnya, kesannya memang lebay ya. Tapi biarin deh ya, yang penting niat (buset, makin lebay aja). Soal rencana kunjungan ke posko, aku dan Vella yang paling semangat. Sedangkan Dhea sedikit ogah-ogahan, karena ya, semacam “hubungan yang kurang harmonis dengan ibu posko”, hehe. Makanya, sejak jauh hari, aku dan Vella sudah memikirkan buah tangan apa yang sekiranya layak dibawa untuk bapak dan ibu posko.

Wednesday 20 August 2014

Hukum Rimba

Cicak berantem
Suasana meriah khas Lebaran sudah lewat. Aktivitas keluarga kami sudah kembali seperti hari biasa. Aku dan ayah, meski duduk bersebelahan, ternyata satu sama lain sibuk dengan bacaan masing-masing. Malam itu, dia kembali membuka halaman koran yang menyajikan ulasan tentang olahraga lari. Sesekali dia berdecak tidak percaya karena sarana penunjang olah raga lari, yang konon olah raga paling murah, ternyata sampai puluhan juta rupiah. Sementara aku, asyik sendiri dengan majalah bulanan yang lama jadi favoritku.

Saat sibuk membaca, terdengar suara cicak berantem. Ada dua cicak yang bertarung di plafon ruang tamu kami. Pertarungan yang sepertinya tidak imbang, mengingat ukuran tubuh mereka berbeda. Hingga beberapa menit kemudian, cicak yang berukuran kecil sudah terlihat tak berdaya.

Wednesday 25 June 2014

Episode Hujan


*Secara nggak sengaja menemukan tulisan ini. Ternyata momennya sudah tiga semester yang lalu, bahkan aku hampir lupa detailnya seperti apa.

Selasa, 4 Desember 2012. Aku, Vella, Dhea, dan Ulil, berencana mengikuti workshop dan lomba hias cupcake. Acara itu diadakan teman-teman kami yang mengambil mata kuliah kampanye PR dan bekerjasama dengan Seni Rasa (@seNIRAsa_). Setiap regu terdiri dari dua orang, aku-vella dan  Dhea-Ulil. Tapi, hanya aku-vella yang maju lomba, dan Dhea batal karena Ulil absen ke kampus.

Hari diawali dengan persiapan ke kampus kurang dari 20 menit. Yes, ini karena efek kesiangan dari tidur yang hanya 90 menit setelah pukul 07.00. Kalau boleh menyalahkan seseorang, aku mau menyalahkan Vella yang sudah memberi harapan palsu untuk liputan ke Johar dan memberi kesempatan tidur setelah pukul 07.00. #Sial1

Tentang Rumah Sakit

lifenews.com
Jujur, aku sangat awam soal kebiasaan dan prosedur di rumah sakit. Tapi, setelah dipikir-pikir, ternyata, ketidakpedulian kita tentang prosedur di rumah sakit bisa merugikan diri sendiri loh. Misalnya saja, kita terlalu gampang mengiyakan setiap anjuran pihak rumah sakit, tanpa menanyakan alternatif lain yang bisa saja diambil.

Aku baru berpikir tentang perlunya memahami prosedur rumah sakit setelah adikku diopname pekan lalu. Sebenarnya, adikku sama sekali tidak berencana opname. Memang, pada Rabu, 18 Juni, dia ke rumah sakit, tapi tujuannya hanya sekadar kontrol. Dia merasa sangat pusing sejak hari Senin. Sebelum ke rumah sakit, dia sempat berobat ke klinik di Semarang dan ke dokter langganan di dekat rumah. Namun hingga Rabu pagi, pusing di kepalanya masih belum hilang, sehingga dia ingin memeriksakan diri ke rumah sakit.

Menunggui Orang Sakit

Selamat makan...
Pekan lalu, adikku (panggil saja Rido) harus menjalani rawat inap di rumah sakit atau opname. Dia menjalani perawatan selama lima hari (18-22 Juni). Karena ayah dan ibu masih punya banyak pekerjaan, jadi aku yang menggantikan mereka menjaga Rido di rumah sakit.

Sebenarnya aku menjaga Rido mulai Kamis sore, karena hari Rabu masih ada urusan di kampus. Nah, pada hari Kamis itulah pengalaman menjaga orang opname dimulai. Yah, pengalaman pertama, meski itu kali kedua Rido diopname (yang pertama itu terjadi pada Januari 2013, saat dia terluka akibat tertabrak sepeda motor ketika hendak menyebrang ke sekolah. Saat itu, aku masih liburan di Bandung dan sesampainya di Semarang masih ada tanggungan kuliah. Jadi, saat aku mau menengok Rido, dia sudah dibawa ke rumah).

Saturday 31 May 2014

Misi Penyejahteraan Sosial di Tengah Keragaman Budaya dan Agama

Sumber: talkleft.com
Sampai tahun ini, sudah ada lebih dari tujuh miliar manusia yang menghuni bumi. Namun, kisaran angka tujuh miliar sepertinya tak akan bertahan lama, sebab diperkirakan jumlah penduduk dunia akan mencapai delapan miliar pada 2025. Ya, ada miliaran jiwa yang semuanya tinggal di bumi. Masalahnya, meski jumlah penduduk dunia terus meningkat, ukuran bumi sama sekali tidak bertambah besar. Tentunya, itu akan membuat bumi semakin sesak oleh manusia.

Menurut lembaga perdamaian dunia PBB, Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang angka penduduk terbesar di bumi ini. Dengan jumlah penduduk mencapai 237.641.326 jiwa, Indonesia berada pada peringkat keempat negara terpadat di dunia. Waw. Apakah ini benar-benar sebuah prestasi? Tunggu dulu...

Friday 23 May 2014

Camping Ceria Edisi Rauman Serigala

Narsis di dalam tenda.
*Maaf sebelumnya, jika tulisan ini agak basi. Alasan sampai basi, aku yakin kalian tahu jawabannya :D

Entah sudah kali keberapa Vella (Ucil), Dhea (Cucut), dan aku merencanakan camping bersama. Mungkin lima atau sepuluh kali *lebay. Tapi selalu saja, gagal terlaksana.

Hingga pada Jumat sore, di tengah momen menyantap semangka, rencana camping bersama kembali muncul. Entah siapa yang memulai, tapi camping itu langsung kami rencanakan besok. Ya, Sabtu, 10 Mei 2014. Padahal, kami bertiga tahu, sampai Sabtu siang, Dhea masih ada pekerjaan.

Tuesday 29 April 2014

Semacam Tersesat di Planet Asing

it.wikipedia.org
Rasanya saya tak ingin berandai-andai hidup—meski hanya sehari—tanpa internet. Tapi, jika secara tiba-tiba pikiran itu muncul, maka yang kemudian terjadi adalah ketakutan. Ya, semacam ketakutan saat saya secara tiba-tiba berada di tengah padang luas tanpa udara yang bisa dihirup, tanpa orang yang bisa dimintai tolong, dan tanpa tempat untuk berteduh.

Sejak internet muncul dan saya mengenalnya, rasanya ada banyak hal yang terbantu. Saat ini, internet juga terasa sebagai kebutuhan. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan berkat jasa internet. Sebut saja sarana berkomunikasi, mendapatkan informasi, transaksi jual-beli, sampai ajang unjuk diri. Bahkan, kini tak sedikit orang yang mendapatkan penghasilan dari internet.

Wednesday 16 April 2014

Ingat Wajah, Lupa Nama

Kejadian ini sudah berulang kali terjadi. Mungkin kalian juga pernah mengalaminya.  Bukan mungkin lagi, tapi pasti pernah mengalaminya. Berjumpa, disapa, atau melihat sosok yang rasanya kita sudah mengenalnya, tapi lupa namanya. Kalau lupa namanya, bagaimana bisa menyapa?

Kejadian semacam itu sangat sering saya alami. Yang terbaru adalah tadi sore. Di dalam sebuah angkot pada sore yang syahdu dengan gerimis membasahi bumi. Saya duduk di dalam angkot. Angkot itu masih berhenti alias ngetem demi menunggu penumpang lainnya. Di saat hampir penuh, ada seorang perempuan yang hendak turut menumpang angkot itu. Tapi tunggu, saya seperti mengenalinya.

Thursday 10 April 2014

Setelah Pemilu

Ada apa sih, setelah pemilihan umum legislatif 2014? Komisi Pemilihan Umum melakukan rekapitulasi suara? Para calon legislator dengan sedikit perolehan suara mulai mengalami konsleting otak? Atau partai politik mulai menyusun strategi koalisi? Betul sih, tapi bukan itu yang ingin saya bahas.

Bulan Maret, saat semester genap baru saja dimulai, saya beserta mahasiswa seangkatan, tiba-tiba disadarkan bahwa tahun ini sudah waktunya kami lulus. Ah iya. Kami yang angkatan 2010 sudah waktunya lulus di tahun 2014. Padahal, saya sendiri masih belum memulainya. Sama sekali.

Teman di Kala Tak Ada Uang

Sebagai mahasiswa yang masih mengandalkan biaya hidup dari kiriman orang tua, rasanya sangat wajar jika ketebalan dompet bersifat fluktuatif. Ada yang dompetnya sedang penuh di awal bulan, sedangkan di akhir bulan kering kerontang. Namun ada pula yang selalu menunggu-nunggu akhir bulan sebagai momen menerima kiriman uang dari orang tua.

Sunday 6 April 2014

TMII, Potret Keragaman dan Kekayaan Indonesia

Oleh-oleh dari TMII
Saya selalu bercita-cita bisa berkeliling Indonesia. Saya ingin menikmati keindahan, sambil menyelami kehidupan penduduk Indonesia yang terkenal ramah dan lekat dengan tradisi. Tak bisa dibayangkan, seberapa besar pengalaman yang akan saya dapatkan bila berkeliling Indonesia.

Meski cita-cita itu belum terwujud, paling tidak saya sudah mengelilingi miniatur Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah. Ya, miniatur. Tapi, meski bernama miniatur, jangan dibayangkan TMII hanya seluas alun-alun kota. TMII sangat luas, mencapai 150 hektar.

Tuesday 1 April 2014

Batu Nisan

Salah satu batu nisan di Museum Taman Prasati.
Sekitar pertengahan tahun lalu, tiba-tiba saya tertarik dengan keindahan batu nisan. Iya, batu nisan. Di mata saya, batu nisan menyimpan banyak cerita tentang peranan manusia yang dimakamkan di bawahnya semasa hidup.

Tapi ini bukan batu nisan biasa. Batu nisan yang saya maksud adalah milik orang-orang Verenigne Oost Indishe Compagnie (VOC) atau Serikat Badan Usaha Dagang Belanda di Asia. Batu nisan peninggalan VOC itu biasanya memiliki nilai seni yang bagus. Bahkan, batu nisan yang indah itu bisa kita “baca”.

Monday 31 March 2014

Caleg Perempuan Bukan Hanya Basa-Basi

facebook.com/perempuancaleg
Pesta pemilihan legislatif sudah di depan mata. Sudahkah kita menentukan calon legislator mana yang hendak dipilih? Dari sekian banyak nama caleg di lembar suara, bagaimana kalau kita mempertimbangkan memilih caleg perempuan?

Ada banyak baliho, spanduk, dan poster caleg yang menghiasi jalanan kota sampai pedesaan. Banyak di antara caleg itu menuliskan janji “jika saya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat”. Apakah para caleg itu akan menepati janji mereka? Entahlah. Tapi sebagai perempuan, saya memiliki cita-cita agar Indonesia semakin lebih baik, dengan kebijakan yang adil bagi perempuan. Kemudian di kepala saya malah terpikir nama-nama caleg perempuan.

Sunday 30 March 2014

Earth Hour

wwf.or.id
Earth Hour 2014 menjadi kali pertama untukku berpartisipasi dalam gerakan ini di Semarang. Padahal, acara Earth Hour sudah rutin digelar di kota ini. Pada tahun-tahun sebelumnya, Earth Hour Semarang dipusatkan di Tugu Muda, tapi kali ini acara ini Earth Hour diselenggarakan di balai kota.

Seperti acara Earth Hour di kota-kota lain, Earth Hour Semarang memulai pemadaman lampu pada pukul 20.30 sampai 21.30. Namun, rangkaian acara Earth Hour Semarang sudah dimulai sejak pukul 19.00.

Password


Entah karena faktor apa, aku selalu bermasalah dengan password alias kata sandi. Password apa saja, rasanya aku susah banget untuk mengingatnya.

Biasanya, aku menyusun password dengan kata yang mudah diingat. Kalau pun angka, biasanya juga menggunakan angka yang mudah diingat. Bahkan untuk memudahkan, password-password itu sengaja aku buat sama. Misalnya, hampir semua akun jejaring sosial memiliki password yang sama.

Sunday 16 March 2014

Aku Ingin Menjadi Pemilih Cerdas

kpudemak.wordpress.com
Kurang dari sebulan, Indonesia akan merayakan pesta demokrasi untuk memilih wakil rakyat di Parlemen. Mungkin ada baiknya, kita segera bersiap diri, dengan mulai mengamati siapa yang layak mewakili kita dalam mengambil kebijakan. Paling tidak, aku ingin secara cerdas memilih, sosok yang akan kuberi amanah duduk di Parlemen.

Jika Aku Menjadi Anak-Anak

Soundcloud.com
Kapan ya, terakhir kali aku disebut sebagai bocah atau anak-anak? Yang pasti, lebih dari sepuluh tahun lalu. Kini, setelah sepuluh tahun berselang, kebahagiaan yang aku rasakan saat itu, apakah bisa dinikmati pula oleh anak-anak?

Jika Aku Menjadi Perancang Program di Televisi

Google.com
Sekitar lima tahun belakangan ini, genre komedi begitu populer mengudara di televisi Tanah Air. Ada beberapa konsep acara komedi, semisal variety show dan stand up comedy. Tapi entah kenapa, konsep acara komedi dengan menonjolkan banyolan serupa hinaan dan menjahili sesama komedian, justru yang populer.

Friday 14 March 2014

Jika Aku Menjadi Perempuan dalam Kontainer

Studlife.com
Aku ingin berbicara tentang pelacuran. Aku ingin berbicara tentang pelacuran dengan pemaksaan. Aku ingin berbicara tentang perempuan yang secara terpaksa terlibat dalam bisnis pelacuran, sebagai objek.

Jika Aku Menjadi Tukang Becak, Pemulung, atau Sopir Angkot

Greenad-sparks.com
Tenang saja, aku sama sekali tidak ingin berandai-andai layaknya masuk acara reality show itu kok. Saat ini, aku sedang membayangkan diri sebagai orang dari pekerjaan tukang becak, pemulung, atau sopir angkot, saat di depan televisi.

Wednesday 12 March 2014

Jika Aku Menjadi Menteri Agama

Jika aku ingin menjadi menteri agama, haruskah aku seorang muslim? Kebetulan memang aku muslim, tapi bagaimana bila bukan? Tetap bisakah aku menjadi menteri agama di Indonesia?

Sebenarnya aku hanya ingin berandai-andai, karena soal pengusulan dan pemilihan menteri agama pun aku tak tahu banyak. Yang aku tahu, presiden memiliki hak prerogatif untuk memilih, mengangkat, dan memberhentikan menteri. Namun, seperti apa kira-kira menteri agama ideal yang dicari presiden, aku sama sekali tak tahu.

Monday 10 March 2014

Jika Aku Menjadi Perempuan Berburqa

Telegraph.co.uk
Pertengahan tahun 2013, Prancis melarang perempuan mengenakan pakaian yang menutup tubuh secara keseluruhan-termasuk wajah-atau burqa (penulisannya entah “burqa” atau “burka”, dua-duanya tidak ada di kamus bahasa Indonesia). Meski diiringi kecaman dari umat muslim di Prancis, kebijakan larangan berburqa itu tetap diterapkan pemerintah.

Tuesday 4 March 2014

Quality Time ala Aku





Di usiaku yang sudah mencapai  21 tahun, sering rasanya terbersit keinginan untuk menikmati kebersamaan di tengah keluarga. Bila dihitung sejak masuk kuliah, berapa banyak waktu yang aku habiskan di rumah? Rasanya sangat jarang. Padahal, jarak rumah dengan kosan hanya sekitar 1,5 jam perjalanan. Itulah alasanku ingin menciptakan momen berharga saat berada di rumah, atau setidaknya membuat kami selalu merasa dekat.

Saturday 1 March 2014

Cerita Pejuang Ngadirejo #Wildan

Ada banyak anak usia sekolah dasar di Desa Ngadirejo. Di Dusun Pete saja, ada kisaran 30 anak usia 6-12 tahun. Merekalah yang kami dikumpulkan untuk belajar bersama setiap sore di posko Tim I KKN Undip. Salah satu di antara anak itu bernama Wildan

Wildan dan Ade

Tuesday 18 February 2014

Cerita Pejuang Ngadirejo

Aturan di beberapa kampus, mewajibkan mahasiswa mengikuti Kuliah Kerja Nyata, sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat. Awal tahun ini, Undip kembali menerjukan lebih dari 3.000 mahasiswa untuk ber-KKN. Mereka tersebar di lima kabupaten, dengan lima kecamatan di masing-masing kabupaten.