Halo, apa kabar?
Saya tidak menyangka sudah satu tahun menjalani bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Dengan mempertimbangkan risiko penularan Covid-19, kantor saya resmi menerapkan WFH mulai 17 Maret 2020, setelah rapat panjang sehari sebelumnya. Pada hari itu, kami sebetulnya masih dibolehkan ke kantor untuk mengambil beberapa barang, atau menyelesaikan urusan lainnya.
Pada 18 Maret 2020, kami benar-benar menjalani WFH. Pegawai yang ke kantor, atau bahkan ke luar rumah, harus mengantongi izin atasan. Termasuk ketika saya ingin donor darah ke PMI yang jaraknya hanya 5 kilometer, tetap harus izin dan diwanti-wanti soal protokol kesehatan.
Saat itu, saya membayangkan pandemi dan WFH hanya akan berlangsung dalam hitungan pekan, atau sebulan dua bulan. Tapi sekarang, sudah berjalan satu tahun, lewat.
Selama satu tahun terakhir, saya sama sekali tidak mendatangi kantor. Beberapa orang di kantor, terutama dari divisi saya, memiliki privilese tersebut. Sementara bagi pegawai yang lain, terpaksa harus ke kantor atau ada urusan pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan dari rumah.
Berbagai hari penting hanya bisa kami lewati secara virtual, termasuk ulang tahun kantor. Agenda rapat sampai ritual makan siang/malam bersama, juga kami lakukan secara virtual. Berikut ini ada foto makan malam terakhir kami, sebelum pandemi menyerang, pada 31 Januari 2020.
Ketika saya harus berganti laptop, ada petugas kantor yang mengirimkannya ke kos. Demikian pula dengan kartu asuransi, suvenir ulang tahun kantor (yang isinya satu set kotak makan untuk menyambut new normal), sampai bingkisan ketupat waktu Lebaran. Tapi ada momen ketika saya harus mengambil sendiri barang berupa buku dari kantor, akhirnya memilih meminta bantuan bapak Grab.
Semoga pandemi segera berakhir. Saya kangen ke kantor, liputan langsung ke lapangan, dan tentu saja pulang kampung.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung. Jangan lupa menulis komentar ya :)