Kalimat
itu saya dengar ketika berada di dalam angkot menuju kampus, yang berhenti
sejenak karena ada seseorang memakai kruk yang tengah menyeberang jalan. Sejenak
saya mengalihkan pandangan pada seorang mahasiswi yang duduk di seberang kursi.
Dialah yang mengatakan kalimat di atas, dengan wajah
Mereka
tidak bersalah atas anugerah yang diberikan Tuhan kepadanya. Dengan
keterbatasan itu, bahkan tidak menjamin mereka kalah dari kita.
Tanpa
disadari, diskriminasi juga terjadi di kampus. Di wilayah yang katanya berisi
para intelek ini, masih belum bisa bersikap cerdas kala memperlakukan orang
lain.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung. Jangan lupa menulis komentar ya :)