Jakarta
dikenal dengan kota metropolitan. Namun, di balik label metropolitan itu,
Jakarta memiliki banyak peninggalan yang lengkap dengan unsur sejarahnya. Jika
ingin menyaksikan Jakarta dari sisi itu, maka Kota Tua dapat menjadi pilihan
destinasi pertama. Kawasan ini sering disebut warga Jakarta hanya dengan kata
“Kota.”
Pintu masuk Museum Bank Mandiri |
Menjangkau lokasi itu, pengunjung dapat memanfaatkan moda transportasi busway atau Trans Jakarta. Sesampainya di museum, pengunjung harus menaiki anak tangga dan akan disambut patung penjaga unik berkostum khas masa kolonial. Bagi yang suka berfoto, maka hobi itu bisa dimulai dari sini.
Gedung
museum Mandiri merupakan bekas gedung Nederlandsche Handel Maatschappij NV
(1929). Museum bergaya Art Deco klasik ini menempati area seluas 22. 176
m2 dan berada di kawasan Kota Tua. Memasuki ruangan, akan ada loket
masuk yang mirip meja teller di bank.
Bea masuk Rp 2 ribu hanya berlaku bagi orang dewasa, dan Rp 1 ribu untuk
rombongan. Bagi anak-anak, pelajar, mahasiswa, nasabah, dan pemegang kartu
Mandiri, akan bebas masuk museum secara gratis.
Gedung
museum menyimpan koleksi buku-buku besar, mesin hitung, perangkat
komputer, brangkas, hingga uang-uang kuno. Museum ini juga dibuat dengan
bilik-bilik yang menyerupai ruangan kerja. Di dalam ruangan itu, tidak hanya
ditemui beragam koleksi peralatan perbankan kuno, namun juga diorama pegawai
bank yang sedang bekerja. Ada diorama orang bekerja dengan brangkas, orang
rapat, hingga mengoperasikan komputer.
Metamorfosa alat hitung, mulai dari sempoa sampai kalkulator |
Mengelilingi
ruangan museum, butuh waktu lebih dari satu jam. Durasi berkeliling itu bisa bertambah
lama karena biasanya banyak pengunjung yang berfoto di dalam ruangan. Ada pula cafetaria di dalam museum, sehingga
pengunjung yang dilanda lapar dan pegal berkeliling, bisa mampir untuk
istirahat.
Diorama pegawai bank |
Museum Bank Mandiri tidak hanya terdiri satu lantai. Di lantai dua, ada perpustakaan yang bisa diakses pengunjung secara gratis. Mencapai perpustakaan itu, pengunjung dapat memanfaatkan lift kuno yang berada di belakang museum. Keunikan lift ini adalah material kaca pada pintu. Karena terbuat dari kaca, maka pengunjung yang menggunakannya dapat melihat kabel-kabel penarik.
Di lantai dua, terdapat perpustakaan berukuran besar, lengkap dengan koleksi buku yang bervariasi. Tidak hanya buku seputar ekonomi atau perbankan saja yang tersedia, karena di sini sangat lengkap, mulai dari buku fiksi atau non fiksi, dan dari buku ilmiah hingga novel populer. Bahkan, ada ruang bermain dan membaca anak. Perpustakaan ini memadukan ruangan kuno dan interior yang lebih modern.
Usai berkeliling, pengunjung dapat pula beristirahat di perpustakaan
untuk sekedar membaca. Ribuan buku tersusun rapi di rak yang tersusun berdasarkan
klasifikasinya.
Tidak
hanya museum dan perpustakaan, jika pengunjung masih ingin berkeliling, naiklah
satu lantai lagi di atas perpustakaan. Di lantai tiga itu, ada semacam galeri
yang sering digunakan untuk ruang pameran. Sebelum sempat berjalan-jalan ke
galeri, ada mozaik kaca warna-warni di muka lift.
Lantai tiga pada museum, memang khusus kesenian. Jika beruntung, pengunjung bisa menemukan pameran di sana, seperti pameran fotografi. Ada juga panggung kesenian dan patung di sepanjang jalan menuju ruang pamer.
Lantai tiga pada museum, memang khusus kesenian. Jika beruntung, pengunjung bisa menemukan pameran di sana, seperti pameran fotografi. Ada juga panggung kesenian dan patung di sepanjang jalan menuju ruang pamer.
kalo di semarang, yg menarik apa aja, dian?
ReplyDeletebtw, fontnya, tambah gede deh keknya. mungkin efek dian skg pake kacamata. heheh :)
Yang menarik di Semarang? Ada Dian di sini, hehe.
DeleteNggak kok. Di sini ada Kota Lama, kawasan Pasar Johar yg ternyata berdekatan dengan Kauman, Pekoja, dan Pecinan. Ada juga Sam Poo Kong. Kalau yang human interest sih mending ke pasar Johar jam subuh. Ada kuli panggul ibu-ibu dan ke daerah Bandarjo (yang sebagian kampung terendam rob). Mau berkunjung? Kangen nih...
Halo Blogger, Saya putri dari VIVAlog .
ReplyDeleteini artikelnya sangat menarik akan tetapi persyaratannya ada yang kurang lengkap.
Syarat dan ketentuan lomba bisa lihat di:
http://microsite.viva.co.id/enjoyjakarta
lihat di no. 7,8 (di screencshoot dan dimasukan ke artikel)
Lalu Kirimkan data pribadi kamu ke putri.megasari@viva.co.id dengan format:
Nama:
Email:
No.Hp:
Alamat:
Judul Artikel dan link blog :
Akun Twitter:
Karena yang sudah submit akan di data.
Terima kasih :)
jadi pengen nyobain lift kunonya museum bank mandiri
ReplyDeletecoba naek ke lantai gedung paling atas.
ReplyDeleteserem. haha
Lantai paling atas ada apa lagi yak? Wah, boleh tuh rekomendasinya, hehe
DeleteGreat Place.Peduli terhadap pendidikan^^b
ReplyDeleteDi Semarang, tempat yg model begini apa yaa? andaikan ada di semarang juga..
Museum Mandala Bakti kali ya, tapi bukan koleksi perbankan lho.. Isinya peralatan militer dan alusista..
Deleteyang paling bikin penasaran, lokasi pameran fotonya ^^
ReplyDeleteIyah, lokasinya misterius tuh.. susah diketemuin :D
Deletebaru tau kalo bank mandiri ada museumnya, kalo boleh kritik artikelnya terlalu panjang.
ReplyDelete_arumsawitri_
Iya, museum ini yang pertama dan terlengkap. Ada lagi sih, Museum Bank Indonesia.
DeleteKepanjangan kah? Lagi bejalar nulis gaya bertutur. Jurnalisme narasi :D