Tuesday 26 February 2013

Membantu itu Nggak Perlu Alasan

www.google.com


Manusia memang makhluk sosial. Konsekuensi dari pernyataan itu, berarti setiap individu selalu memiliki keterkaitan, atau bahkan ketergantungan dengan individu lain. Kalau sudah saling terhubung, bagaimana ya, cara menjaga jalinan itu tetap proporsional ketika satu individu terlibat dalam urusan individu lain? Memang sedikit rumit.


Saya, dan pasti teman-teman sekalian telah berada pada suatu posisi, dengan kewajiban yang juga berbeda satu sama lain. Ini jadi hal wajar, karena keberadaan kita pada suatu posisi memang memiliki fungsi dan tujuan. Tanggung jawab terletak pada pemenuhan dua hal itu.

Malam ini, dalam sebuah diskusi ringan, ada seorang kawan* yang berujar melalui pesan singkat, “Kalau mau membantu orang, itu nggak perlu alasan, kan?” Kalimat yang sederhana, tapi ada ada dampak luar biasa yang saya rasakan. Awalnya, sering ada yang mengganjal ketika hendak membantu orang lain, terutama kekhawatiran menembus wewenang suatu pihak. 

Kini, saya pun berpikir, selama bantuan itu bisa bermanfaat bagi orang lain, kenapa harus memikirkan kekhawatiran yang mubazir itu? Toh saya juga percaya, akan ada pembelajaran baru yang akan diperoleh dari melakukan suatu hal. Jadi, masih memikirkan alasan untuk membantu orang lain? Saya sedang enggak lagi, selama saya percaya bantuan itu akan bermanfaat bagi orang lain. Saya justru senang melakukannya.

*) Terima kasih, Fakhrul (kawan yang saya tulis pada posting), untuk kalimat keren itu. Kalimat itu memang bisa bikin cara berpikirku tentang niat membantu orang lebih move on. Serius :)

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung. Jangan lupa menulis komentar ya :)