Tuesday, 18 February 2014

Cerita Pejuang Ngadirejo

Aturan di beberapa kampus, mewajibkan mahasiswa mengikuti Kuliah Kerja Nyata, sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat. Awal tahun ini, Undip kembali menerjukan lebih dari 3.000 mahasiswa untuk ber-KKN. Mereka tersebar di lima kabupaten, dengan lima kecamatan di masing-masing kabupaten.



Pembekalan pertama KKN digelar di beberapa fakultas pada Akhir November 2013. Aku yang kebagian lokasi KKN di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, menjalani pembekalan di kampus FISIP. Di sana, aku berbaur dengan 159 mahasiswa lain yang juga akan ber-KKN di Kecamatan Salaman. Kami menerima materi dengan duduk lesehan di sebuah kelas.

Hari kedua pembekalan KKN, ada pembagian desa KKN. Ada 16 desa di Kecamatan Salaman yang akan menjadi lokasi KKN. Ternyata aku ditempatkan di Desa Ngadirejo, bersama Frisma, Ica, Ade, Adit Emka, Adit Onyenk, Arif, Mas Agri, dan Sonny. Di hari itu juga, kami langsung mendapuk Emka sebagai koordinator desa. Selain itu, kami juga mendeklarasikan diri sebagai Pejuang Ngadirejo.

Pada Selasa sore, 14 Januari 2014, kami bertolak meninggalkan Semarang menuju Magelang. Dengan menggunakan mobil pick up, kami mengangkut semua barang untuk keperluan 35 hari ke depan. Di Desa Ngadirejo, kami tinggal di rumah Pak Sobani di Dusun Pete.


Hari kedua KKN, kami langsung bersosialisasi dengan warga. Kami mengikuti musyawarah pembangunan desa, kegiatan PKK, menyaksikan ibu-ibu persiapan lomba Maulid Nabi tingkat desa, sampai membentuk kelompok belajar siswa SD. Di pekan pertama ini, kami memang berencana untuk perkenalan dulu dengan warga. Sementara pada pekan berikutnya, realisasi program akan dimulai.

Oiya, ada banyak hal menarik saat tinggal bersama Pejuang Ngadirejo di posko KKN. Baru beberapa hari berbaur, karakter asli setiap pejuang langsung terasa. Inilah para Pejuang Ngadirejo itu...


Adit Emka si Kordes dari Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan. Dia ini kalau lapar, bakal jadi sosok cemberut nan pendiam. Selain itu, seluruh ide dan materi yang ada di otaknya juga langsung susah diungkapkan. Soal wajah, para Pejuang lainnya menyebutnya mirip dengan Caecar, sehingga Emka kerap dipanggil Caecar. Oiya, meski mukanya terkesan bengis, anak-anak Desa Ngadirejo tetap bisa dibuat tertawa cuma karena panggilan Caecar-nya loh.

Ica dari Teknik Arsitektur. Ica awalnya terkesan pendiam, tapi lama-lama, ya gitu deh. Ica ini paling ribet kalau mandi. Dia sering masuk dan ke luar kamar mandi, meski mandinya belum kelar. Cukup dengan handuk mungil, dia bisa mondar-mandir keliling kamar tidur di tengah acara mandi. Ah iya, Ica ini tidurnya di sebelahku. Jadi sering lah, dia jadi korban gamparan tanganku saat tidak sengaja bergerak di tengah tidur.

Frisma dari Administrasi Publik. Frisma ini sosok yang gampang lapar. Sampai-sampai, Onyek menyebut Frisma memelihara naga di perutnya. Selain memelihara naga, Frisma juga dikenal karena lumayan ceroboh, sebut saja memecahkan piring, mematahkan tatakan kertas di printer, dan menghilangkan kunci kosan. Hiburan di posko salah satunya saat Frisma yang selalu di-bully oleh Sonny.

Ade dari Ilmu Keperawatan. Ade ini orang paling “pelor” di antara Pejuang Ngadirejo. Di mana-mana dia selalu tertidur. Saat survei, Ade tidur sepanjang perjalanan Semarang sampai Magelang. Saat KKN, dia juga termasuk gampang tidur, terlihat dari selimutnya yang jarang terlipat. Oiya, Ade ini mirip Frisma, sama-sama memelihara naga di perutnya, kata Onyenk juga sih.

Arif dari Ilmu Keperawatan. Arif ini orang yang kata-katanya terlewat ajaib. Kami sering baget memelesetkan kata-kata. Misalnya saat bermain ke sungai, kami yang menemukan nanas, langsung merembet ke kata-kata lain yang mendekati “nanas”, semisal panas. Sampai akhirnya Arif berkata,”Ayamnya nanas ya.” Kami semua kebingungan, hingga akhirnya menyerah dan Arif berkata,”Ganas!”. Kami pun cuma melongo dan akhirnya ngakak bebas. Sisi ganas dari seekor ayam itu di mananya coba? Oiya, Arif ini dikenal sebagai bapak-able loh, karena banyak banget anak yang suka bergelayutan di badannya. Atau kalau bocah, bakal anteng aja saat digendong Arif.

Sonny dari Ilmu Pemerintahan. Sonny identik dengan sosok yang gampang galau soal asmara. Saban hari, dia harus update tentang aktivitasnya kepada Tuan Putri lewat telepon. Padahal kalau sudah telepon, beuhhhh, sampe berjam-jam. Pernah tuh, saat jalan ke mall, Sonny teleponan sambil jongkok di sebelah Hummer. Kami cuma ngelihatin dari kejauhan, sambil pura-pura enggak kenal #ups. Ada hal keren nih, dari Sonny, yaitu soal penggemar. Dia ini punya banyak penggemar, mulai dari anak-anak sampai penyanyi dangdut di desa bernama Mbak Nunung.

Adit Onyenk dari Ekonomi Manajemen.  Dari banyak sisi, Onyenk juga sosok yang ajaib, mulai dari tulisan (di SMS, Line, dan BBM) yang susah dipahami sampai keringatnya, yang kata Ade, bau kalajengking. Barang paling berharga bagi Onyenk adalah celana dalam. Hal lucu tentang Onyenk adalah saat baru sampai Magelang, sisi bawah kopornya basah karena kehujanan. Dia pun kebingungan karena celana dalamnya turut basah, dan buru-buru menjemurnya. Soal tidur, kali ini kata Emka, Onyenk kayak orang mati. Benar-benar susah dibangungin. Kami pun kerap mengerjai dia saat tidur dengan menggambari dan menyetempel mukanya. Onyenk juga paling demen minjem barang, mulai dari sisir, sampo, bantal, minyak wangi, sampai handuk. Oiya, Onyenk juga ada yang mirip dengan Sonny, yaitu soal update aktivitas ke Tuan Putri. Tapi Onyenk musti dilengkapi foto.

Mas Agrie dari Teknik Mesin. Kenapa dipanggil “mas”, karena dia angakatan 2009. Mas Agri ini suka berbicara menggunakan bahasa ilmiah yang keteknik-teknikan. Ah, kalau sudah begini, banyak Pejuang yang nggak nyantel pembicaraannya.

Dian dari Ilmu Komunikasi. Dian ini sosok yang susah dideskripsikan. Anggap saja dia ini sosok yang ramah, imut, ceria, dan baik hati, hahaha.

Itulah para Pejuang Ngadirejo. Berbagai momen berkesan justru muncul dari manusia-manusia karakter ajaib itu. Dengan formasi sembilan orang, kami mengabdi di Desa Ngadirejo. Ada banyak cerita tentang Pejuang Ngadirejo yang akan aku tulis. Tunggu cerita berikutnya yesss...

Oiya. Mengenai foto, memang sengaja dipakai yang paling enggak bener. Karena begitulah wajah para Pejuang Ngadirejo...

5 comments:

  1. Wahhh...Dain baru KKN ya.... :D
    Selamat berpusing2 ria deh. :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yasalam, namaku saja kamu salah eja, mam, ckck. Kalau aku baru KKN, itu tandanya angkatanku lebih muda ketimbang kamu, hahaha

      Delete
  2. Dian itu sosok yang suka makan apalagi kalau liat brownies di swiss house.heeemmm =D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha. Kalau soal makanan mah, ucil kenal dian banget, :D

      Delete
    2. Haha..aku padamu lah,di =D

      Delete

Terima kasih telah berkunjung. Jangan lupa menulis komentar ya :)