Kaskus.co.id |
Pagi ini, saya dibuat terkaget-kaget dengan kemunculan hari
besar baru bernama Hari Belanja Online Nasional, yang kemudian disingkat
menjadi Harbolnas. Tidak ada keanehan saat saya mengawali pagi dengan membaca
koran, karena tidak ada berita tentang Harbolnas sama sekali di situ. Tetapi,
saat hari beranjak siang dan saya membuka sebuah situs berita, ternyata sudah
terposting beberapa berita tentang Harbolnas, yang kehadirannya jatuh pada tanggal
12 Desember.
Reaksi pertama saya saat membaca berita tentang Harbolnas tentunya
hanya terbengong tidak percaya, yang kemudian berujung dengan tertawa satu
menit. Meski sudah membaca beberapa berita tentang Harbolnas dari dua situs berita
yang berbeda, ingin rasanya saya tidak percaya dengan kehadiran “hari besar”
itu. Apa-apaan ini, kenapa tiba-tiba ada Harbolnas?
Ternyata, saudara-saudara, Harbolnas itu sudah dicetuskan sejak
2012. Entah siapa yang mendeklarasikan. Awalnya, peserta yang terlibat hanya
enam perusahaan perdagangan online atau e-commerce. Tahun berikutnya yang
berpartisipasi meningkat jadi 23 e-commerce, dan tahun ini menjadi 78 e-commere.
Baiklah, Harbolnas memang sudah digelar untuk kali ketiga. Mungkin saya yang
kurang pergaulan, sampai baru hari ini tahu dan terbengong-bengong.
Pihak yang berpartisipasi dalam Harbolnas memang beragam,
mulai dari yang menjual pakaian, gawai, paket wisata, sampai perumahan. Tingginya
penyedia jasa e-commerce yang berpartisipasi menunjukkan bisnis penjualan online
ini memang menjanjikan. Ya, kan tingginya tingkat konsumsi masyarakat dalam
berbelanja online selalu dibarengi dengan maraknya penyedia jasa e-commerce,
atau mungkin sebaliknya. Tetapi yang pasti, kedua hal itu saling berhubungan.
Kehadiran Harbolnas memang mirip dengan Black Friday di
Amerika Serikat, yang dihelat sehari setelah Thanksgiving. Toko-toko berlomba
memberikan diskon paling gila buat konsumennya. Tentu saja tujuannya agar
pembeli mau memborong dagangannya secara gila-gilaan juga. Nah, hal yang sama
juga terjadi di Indonesia. Sepanjang hari ini, Zalora yang memberikan
iming-iming diskon sampai 90 persen, menargetkan pemasukan naik lima kali lipat
dibanding hari biasa. Sementara Lazada, menargetkan pendapatannya naik 15 kali lipat dibanding hari biasa. Efek di
ranah maya juga gila-gilaan, karena sampai bermunculan hastag tentang Harbolnas
seperti #Harbolnas2014 #shoppingmarathon dan #1212sale.
Saya pribadi tidak begitu tertarik dengan agenda semacam ini.
Mungkin karena situs penjualan buku, semacam Grazera, tidak terpartisipasi. Mengenai
berbelanja secara online, saya juga baru tiga kali punya pengalaman demikian,
yang kesemua barang belanjaan saya berupa buku. Belanja online memang
memberikan kemudahan, tetapi saya masih memilih berbelanja model konvensional
dengan mendatangi toko secara langsung. Pertimbangan saya saat berbelanja
secara online adalah jika barang yang dicari tidak bisa ditemui di kota
domisili.
Terlepas dari kekagetan saya soal kehadiran Harbolnas, saya
mengapresiasi strategi pemasaran para penyedia jasa e-commerce ini. Dalam sehari
ini, kita bisa beberapa kali membicarakan tentang Harbolnas kepada beberapa
orang yang berbeda. Kita yang mungkin tidak terlalu berminat dengan aktivitas berburu
diskon di situs belanja online, nyatanya tetap ikut membicarakannya. Berarti,
gaung Harbolnas lumayan besar kan? Mereka juga menciptakan “momen”, untuk
berbelanja. Bukan tidak mungkin, tahun depan kita akan menanti-nanti tanggal 12
Desember demi diskonan pada barang yang kita inginkan. Selain itu, mereka mampu
memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat tentang berbelanja online. Atau, lebih
jauh lagi, mereka mampu mengubah gaya berbelanja masyakat dari yang
konvensional menjadi serba-online. Yah, meski diawali dengan iming-iming diskon.
Pada akhirnya, setiap hal bisa dibuatkan hari khusus. Saat ini,
ada hari-hari “unik” seperti Hari Buah Nasional, Hari Susu Nasional, dan Hari
Ikan Nasional. Tetapi, ada pula peringatan hari penting dunia, yang belum dibuatkan
hari khusus di Indonesia, seperti Hari Tari Dunia dan Hari Museum Dunia. Ke depan,
siapa tahu akan ada juga Hari Bersedekah Nasional atau Hari Jalan Kaki
Nasional. Kedua hari itu belum ada kan? Siapa tahu sebentar lagi ada. Siapa tahu...
Eh, ngomong-ngomong, adakah yang sadar, kalau tanggal 12
Desember ini, selain bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional, juga
diperingati Hari Bhakti Transmigrasi Nasional? Ah, mungkin hanya Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, yang memperingatinya.
Ya ampuuuun...aku baru tau ada Harbolnas dan Hari Bhakti Transmigrasi Nasional,Di.Ckckck..
ReplyDeleteAku juga baru tahu kok, Cil. Sepertinya kita memang kurang gaul, hahaha..
DeleteAku juga baru tau. Kudet amat sih kita haha. Btw aku dipaksa secara halus buat ikutan HARBOLNAS sama sepupuku dan aku akhirnya order online. Sialnya setelah ke toko nya harganya pun sama aja baik beli online atau di toko. Bener-bener kudet.
DeleteEh, kita bertiga sama-sama kudet, berarti, hahaha. Harbolnas emang cuma strategi marketing si e-commers-nya, Dam, karena mereka ngasih iming-iming diskon gede buat gaet konsumen. Padahal ya, seperti katamu, harganya sama aja kan..
DeleteHARBOLNAS? kedengarannya lebih cocok jadi Hari Bola Nasional yah.....
ReplyDeleteEh iya. Akronimnya bisa sama-sama Harbolnas yak, hehehe..
Delete