Akhir pekan
kemarin, sepulang berbelanja, saya melewati pemakaman umum di daerah
Rawamangun. Saat itu, sekitar pukul 13.00, saya sedang berjalan kaki di trotoar
muka pemakaman.
Saat saya
baru mulai melangkahkan kaki di depan komplek pemakaman itu, bunyi sirine sudah
terdengar dari kejauhan. Saat saya semakin mendekati pintu masuk pemakaman,
situasi jalanan benar-benar semrawut. Dua mobil jenazah saling berlomba
membunyikan suaranya. Para pengiring berteriak meminta pengguna jalan lain
untuk minggir dan memberi jalan bagi mobil jenazah, sambil mengacung-acungkan
bendera kuning dari kertas. Kebanyakan dari mereka tidak memakai helm, dan
menggantikannya dengan topi dan kopiah.