Monday, 4 July 2016

Saya Masih Tak Mengerti, Kenapa Mobil Jenazah Pakai Sirine?


Akhir pekan kemarin, sepulang berbelanja, saya melewati pemakaman umum di daerah Rawamangun. Saat itu, sekitar pukul 13.00, saya sedang berjalan kaki di trotoar muka pemakaman.

Saat saya baru mulai melangkahkan kaki di depan komplek pemakaman itu, bunyi sirine sudah terdengar dari kejauhan. Saat saya semakin mendekati pintu masuk pemakaman, situasi jalanan benar-benar semrawut. Dua mobil jenazah saling berlomba membunyikan suaranya. Para pengiring berteriak meminta pengguna jalan lain untuk minggir dan memberi jalan bagi mobil jenazah, sambil mengacung-acungkan bendera kuning dari kertas. Kebanyakan dari mereka tidak memakai helm, dan menggantikannya dengan topi dan kopiah.

Bulan Puasa, Kantor PMI Ramai Sekali

Bulan Puasa, Kantor PMI Ramai Sekali

Pekan lalu, sepulang liputan, saya sengaja mampir ke kantor Palang Merah Indonesia (PMI) di Kramat. Saat turun dari ojek, saya langsung melongo karena begitu banyaknya manusia di kantor itu.

Saya sengaja memilih hari itu untuk mendonor karena selain memang sudah jadwalnya, tanggal itu adalah hari kelahiran ayah saya. Saya sadari, saya memang beruntung hari itu tidak dijadwalkan meliput ke Parlemen, setelah hari sebelumnya harus berjaga di sana sampai dini hari. Tetapi, suasana kantor PMI yang penuh sesak, jauh di luar ekspektasi saya. Mobil-mobil terparkir di tepi jalan raya sampai dua lapis. Begitu masuk gerbang, di teras gedung sudah banyak orang yang duduk berjajar di kursi plastik berwarna putih.