Tuesday 3 August 2021

Nilai

Siang tadi, saya diminta atasan di kantor untuk memberikan beberapa masukan soal isu kampanye public relations (PR). Sebagai anak dengan peminatan jurnalistik, saya langsung pusing dan mencoba mengais dokumen materi kuliah yang tersisa di email.

Sia-sia, saya tidak menemukannya. Akhirnya, saya mencoba melihat transkrip nilai agar bisa menuntun kira-kira pada mata kuliah apa saya bisa mendapatkan bahan soal kampanye PR.

Dari melihat transkrip nilai itu pula, tiba-tiba saya teringat obrolan tidak berfaedah yang terjadi 6 tahun lalu. Saat itu, saya sedang mengurus berkas kelulusan di ruang jurusan.

Saya mendatangi ruangan Mas Hedi dan Mas TL untuk meminta tanda tangan pada lembar pengesahan skripsi agar salinannya bisa diserahkan ke perpustakaan. Ruangannya terpisah dari dosen lain karena beliau-beliau ini ketua dan sekretaris jurusan.

Mas Hedi adalah dosen wali sekaligus dosen penguji skripsi, sedangkan Mas TL menjadi dosen pembimbing skripsi saya (plus sebelumnya juga dosen pembimbing magang). Sebenarnya ada lagi Mas Yul sebagai dosen pembimbing skripsi, tetapi mejanya terpisah jauh.

Setelah memberikan tanda tangan, Mas TL meminta untuk diperlihatkan transkrip nilai selama saya menjalani pendidikan di kampus. Setelah beberapa detik membaca, tiba-tiba terjadi dialog semacam ini:

Mas TL: Di sini nilai Statistika kamu C?

*Mendengar pertanyaan ini, Mas Hedi langsung kelihatan memasang telinga sambil senyum-senyum.

Saya: Iya, Mas.

Mas TL: Kok bisa? Dosennya siapa? Pak Nur?

Saya: Iya, Mas. Itu saya sudah coba mengulang, Mas, tapi nilainya tetap C.

Mas TL: Pas ngulang dosennya Pak Nur juga?

Saya: Bukan, Mas Jojo.

Mas TL: Hmmm. Kalau begitu sih memang kamunya...

Mendengar komentar Mas TL, Mas Hedi jelas langsung tertawa terbahak-bahak. Bahagia banget sepertinya. Sementara saya, cuma bisa duduk dengan pasrah.

Sebenarnya, Mas Hedi sebagai dosen wali tentu paham sekali bagaimana perjalanan nilai-nilai saya selama kuliah. Beliau bahkan pernah syok sewaktu mendapati nilai mata kuliah Komunikasi Organisasi saya D. 

Alasannya, saya kesiangan pada waktu ujian akhir semester karena mengerjakan ujian berbentuk esai hingga lepas subuh (yang harus dikumpulkan pada hari yang sama). Waktu ujiannya pukul 09.00. Sewaktu terbangun, saya langsung ke kampus tanpa mandi terlebih dulu. 

Saya berlari menuju ruang ujian yang berada di gedung B lantai 3. Ketika sampai di ruangan, waktu ujian hanya tersisa 10 menit, yang artinya saya telat 50 menit, jauh melampaui batas toleransi yang hanya 5 menit setelah dimulainya waktu ujian. Beruntung pengawas membolehkan saya tetap masuk dan mengerjakan ujian karena didukung persetujuan dari teman-teman. 

Apakah saya bisa menyelesaikan soal ujian? Oh, tentu saja tidak. Terdapat dua dosen yang mengajar mata kuliah tersebut sehingga soal ujian ada dua dan lembar jawabannya juga dua. Tolonglah, buat menulis identitas di lembar jawaban berupa nama+NIM+mata kuliah+tanggal ujian saja tangan saya gemetar, apalagi mengerjakan soalnya.

Saya sama sekali tidak kaget ketika mendapati nilai mata kuliah tersebut adalah D, walaupun saya sedikit ngarep nilainya bisa C karena merasa ujian tengah semester saya lumayan mulus. Sayangnya, nilai saya memang D.

Tapi tenang saja, tidak perlu sedih memikirkan saya mendapatkan nilai D. Saya masih bisa mengulang mata kuliah tersebut sehingga kini nilainya berubah menjadi B. Tidak buruk. 

Hingga saat ini, Statistika menjadi satu-satunya mata kuliah yang nilainya C. Andai termasuk mata kuliah pilihan, saya akan langsung menghapusnya dari transkrip nilai. 

Proses hapus-menghapus mata kuliah pada transkrip nilai ini menjadi momen yang menyenangkan di tengah proses kelulusan yang rumit. Seingat saya, kredit yang saya kumpulkan selama kuliah melampaui 160 SKS, sedangkan yang dibutuhkan untuk lulus minimum hanya 144 SKS. 

Oleh karena itu, nilai yang tidak terlalu bagus pada daftar mata kuliah pilihan boleh dihapus dengan harapan indeks prestasi kumulatif (IPK) bisa lebih tinggi, bahkan cumlaude. Pada proses itu pula, saya menghapus banyak mata kuliah pilihan sehingga hanya tersisa 11. 

Masalahnya, Statistika dan Komunikasi Organisasi menjadi mata kuliah wajib sehingga tidak bisa dihapus dari transkrip nilai. Jika nilainya jelek, solusinya harus diperbaiki dengan mengulang atau dibiarkan abadi seumur hidup. 

Total ada 147 SKS yang saya simpan di transkrip nilai dari 49 mata kuliah. Tapi setelah dipikir-pikir, ada nilai C malah membuat transkrip saya lebih menarik, hahaha. 

Ngomong-ngomong, di kampus saya ada mata kuliah dengan bobot 0 SKS tetapi statusnya wajib dan harus diambil pada semester pertama, yakni olah raga. Ini agak menyebalkan karena setiap Jumat pagi-pagi sekali kami harus ke stadion kampus atau bahkan GOR Jatidiri (khusus materi renang) untuk mengikuti perkuliahan.

Jangan lupakan juga soal seragam yang kami kenakan setiap kuliah olah raga. Kaos putih dari kampus dengan bawahan celana training berwarna sesuai dengan bendera fakultas masing-masing. Celana yang saya kenakan berwarna oranye bertuliskan Communication Science B di paha kanan. Cukup ngejreng jika dibandingkan dengan celana mahasiswa Fakultas Teknik yang berwarna biru dongker atau merah dari Fakultas Hukum. 

Bersyukur saya bisa mendapatkan nilai B pada mata kuliah olah raga.  Nilai ujian renang yang C tertolong dengan ujian lainnya seperti lari dan senam yang mendapat A. Alhamdulillah sekali, karena jika dapat nilai D, artinya saya harus mengulang mata kuliah tersebut. 

Sebetulnya gara-gara menulis ini pula, saya jadi teringat pada beberapa isu esai dan makalah yang pernah saya tulis sebagai tugas mata kuliah, mengingat bentuk ujiannya kebanyakan take home exam. Misalnya esai mengenai permukiman etnis di Semarang untuk mata kuliah Komunikasi Budaya serta perjalanan politik John F. Kennedy dan Benazir Bhutto hingga tewas terbunuh untuk mata kuliah Komunikasi Politik. Kedua tugas tersebut terinsipirasi dari majalah Intisari dan mendapat nilai A. 

Begitulah cerita soal nilai yang tiba-tiba muncul di kepala saya. Tulisan yang random dan sangat tidak penting. Sangat tidak tepat juga menuliskannya jam segini mengingat besok masih hari Selasa dan harus bekerja. 


No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung. Jangan lupa menulis komentar ya :)