Tuesday, 29 April 2014

Semacam Tersesat di Planet Asing

it.wikipedia.org
Rasanya saya tak ingin berandai-andai hidup—meski hanya sehari—tanpa internet. Tapi, jika secara tiba-tiba pikiran itu muncul, maka yang kemudian terjadi adalah ketakutan. Ya, semacam ketakutan saat saya secara tiba-tiba berada di tengah padang luas tanpa udara yang bisa dihirup, tanpa orang yang bisa dimintai tolong, dan tanpa tempat untuk berteduh.

Sejak internet muncul dan saya mengenalnya, rasanya ada banyak hal yang terbantu. Saat ini, internet juga terasa sebagai kebutuhan. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan berkat jasa internet. Sebut saja sarana berkomunikasi, mendapatkan informasi, transaksi jual-beli, sampai ajang unjuk diri. Bahkan, kini tak sedikit orang yang mendapatkan penghasilan dari internet.


Well, bagi saya, rasanya kehidupan terasa ada yang salah jika sehari saja tidak mengakses internet. Kalau diurutkan berdasarkan prioritas, dalam sehari saya pasti mengakses surat elektronik dan situs berita online. Di beberapa kesempatan, biasanya saya juga membuka media sosial. Nah, jika ada waktu lebih banyak, saya akan memanfaatkannya untuk blogwalking—membaca berbagai tulisan di blog, ketawa-ketiwi sebentar di You Tube, dan mengamati berbagai resensi buku—yang sekiranya cocok untuk saya beli dan baca.

Saya bisa sehari tidak memegang ponsel, asal ada akses internet untuk saya berkomunikasi. Saya juga bisa hidup berbulan-bulan tanpa televisi, karena merasa kebutuhan informasi bisa didapatkan dari internet. Tapi, jika kondisinya berbalik—tanpa akses internet tapi difasilitasi ponsel (yang akses internetnya tiba-tiba menghilang) dan televisi—saya kira akan tetap kesulitan menjalani keseharian.

Apakah kebiasaan mengakses internet membuat hidup saya hanya berkutat di depan layar komputer? Rasanya tidak demikian. Jika Anda ingin mengatakan saya kecanduan internet, boleh. Silakan. Saya tidak ingin mengingkarinya. Meski begitu, saya merasa masih bisa melakukan banyak hal, seperti makhluk sosial pada umumnya. Saya juga memiliki banyak teman di dunia nyata.

Berbicara tentang internet yang lekat dengan kehidupan masyarakat, sepertinya tak aneh jika kemudian muncul istilah “masyarakat informasi”. Secara sederhana, masyarakat informasi menunjukkan kemampuan manusia dalam memanfaatkan teknologi untuk menunjang aktivitasnya. Atau lebih jauh lagi, menunjukkan kondisi masyarakat yang menempatkan akses informasi sebagai kebutuhan pokoknya.

Biasanya, istilah masyarakat informasi memang melekat pada kalangan urban. Namun, rasanya tak adil juga, jika kita membiarkan ada kalangan yang hidup tanpa bisa akrab dengan internet. Kita bayangkan saja, alangkah lebih mudahnya kehidupan mereka, jika turut merasakan manfaat internet.

Memang, pemerintah sudah bergerak dengan cara dan programnya sendiri untuk mengenalkan internet ke pelosok negeri. Tapi, rasanya kita juga punya kewajiban yang sama untuk menularkan kebaikan internet kepada kalangan yang belum mengenalnya. Meski masyarakat di kota bisa dengan nyaman memanfaatkan akses internet, di beberapa tempat di Indonesia hal yang demikian masih belum terasa.

Kita bisa memulai langkah itu dengan hal yang sederhana, kepada kalangan yang terdekat. Saya memiliki pengalaman saat tergabung dalam program pengabdian masyarakat yang diselenggarakan kampus. Ditempatkan di sebuah desa di Magelang, saya melihat kenyataan bahwa akses internet sebenarnya sudah sangat dinanti. Masyarakat akrab dengan kata “internet”, tapi belum memiliki bayangan manfaat dan cara menggunakannya. Sinyal untuk berinternet di tempat itu juga bagus.

Di kelurahan, sudah ada sebuah laptop, lengkap dengan modemnya untuk mengakses internet. Sayangnya, petugas di sana masih kesulitan mengkoneksikan internet pada laptop. Setelah diajarkan, mereka menyatakan ada banyak manfaat dari internet yang bisa dirasakan. Setidaknya, mereka yang tidak memiliki mesin faksimile, dapat memanfaatkan layanan surat elektronik ketimbang berkirim surat secara konvensional.

Nah, lihat kan, ada banyak manfaat yang ditawarkan internet. Jadi, yok, kita bersama-sama mendorong Indonesia agar mampu menggenggam internet.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung. Jangan lupa menulis komentar ya :)